PG PAUD UMP Gelar Pelatihan Musik Positif untuk Guru PAUD se-Barlingmascakeb dan Brebes–Tegal

Program Studi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa Pelatihan Musik Positif untuk Anak Usia Dini dan Musik Tematik Pembelajaran PAUD (Foto:Istimewa)

NEWSBMSTV-Purwokerto – Program Studi Pendidikan Guru PAUD (PG PAUD) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa Pelatihan Musik Positif untuk Anak Usia Dini dan Musik Tematik Pembelajaran PAUD, Senin (15/9/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Laboratorium Hybrid FKIP UMP ini diikuti 50 peserta yang merupakan guru TK dan KB dari Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Cilacap, Brebes, dan Tegal.

Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yakni  Iwan Kurniawan, M.Pd., Dosen Luar Biasa PG PAUD UMP, membawakan materi tentang musik positif bagi anak usia dini serta penerapannya dalam pembelajaran tematik. Sementara itu pembicara kedua  Tatik Ariyati, M.Pd., Dosen PG PAUD UMP, menyampaikan materi mengenai pengembangan berkelanjutan untuk musik anak.

Kegiatan ini dilatarbelakangi keprihatinan terhadap maraknya konsumsi musik dewasa oleh anak-anak, yang berpotensi tidak sesuai dengan usia mereka. Melalui pelatihan ini, UMP berupaya menghadirkan alternatif berupa citra musik positif agar lagu anak tetap bertahan di tengah gempuran industrialisasi musik dewasa dan derasnya hiburan digital di media sosial.

Selain peningkatan kompetensi guru, pelatihan ini juga menghasilkan luaran berupa produk lagu anak yang akan diusulkan mendapatkan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI).

Salah satu peserta, Ariyana Dwitaningrum, guru dari KB Aisyiyah Balapulang Tegal, menyambut baik pelatihan ini. “Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mendukung performa mengajar, khususnya saat menerapkan pembelajaran tematik dengan memanfaatkan lagu-lagu hasil pelatihan,” ungkapnya.

Sementara itu  Kaprodi PG PAUD UMP, Dr. Labib Sajawandi, M.Pd., menegaskan pentingnya upaya menjaga identitas musik anak. “Kami ingin memastikan guru PAUD memiliki bekal yang tepat untuk menghadirkan musik yang sehat, positif, dan sesuai dengan perkembangan anak. Dengan begitu, musik anak dapat terus bertahan dan memberi warna di tengah derasnya arus hiburan digital,” pungkasnya.

Penulis/Editor: Ari Nugroho