Melalui Literasi, Kemenko Polkam RI dan UNSOED Bersinergi Cegah Judi Daring di Jawa Tengah

Narasumber mempresentasikan data dan statistik mengenai kasus judi online di kalangan masyarakat di Jawa Tengah. (Foto: Alsya)

NEWSBMSTV-Purwokerto. Dalam rangka memperkuat pencegahan dan pemberantasan praktik perjudian daring di kalangan generasi muda, Kemenko Polhukam RI bekerja sama dengan UNSOED menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Peningkatan Literasi Generasi Muda tentang Bahaya Perjudian Daring di Provinsi Jawa Tengah”, pada Kamis (13/11/25) di Hotel Aston Purwokerto.

“Diselenggarakannya sesi diskusi ini bertujuan untuk mewaspadai pelajar dan mahasiswa di Jawa Tengah untuk tidak terlibat atau menjadi korban dari judi online sekaligus kami bekali juga pemahaman dari berbagai narasumber untuk memberi masukan – masukan kepada mereka mengenai dampak judi online,”ujar Irjen Pol Desman Tarigan selaku Deputi Kamtibmas Kemenko Polkam RI.

Acara ini dihadiri oleh berbagai unsur, mulai dari perwakilan Kemenko Polhukam RI, akademisi, pelajar SMA, mahasiswa dari sejumlah universitas di Purwokerto dan sejumlah praktisi lain di sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap dampak negatif perjudian daring yang marak terjadi di era digital saat ini.

FGD ini semakin berbobot dengan hadirnya sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya, yang memberikan pandangan mendalam terkait dampak sosial, hukum, dan psikologis dari perjudian daring.

Para narasumber tidak hanya memaparkan data dan fakta mengenai maraknya praktik judi online di kalangan generasi muda, tetapi juga menawarkan berbagai solusi preventif dan edukatif untuk menekan angka keterlibatan masyarakat dalam aktivitas ilegal tersebut.

“Perjudian online di Jawa Tengah cukup memprihatinkan karena menempatkan posisi tertinggi kedua di Indonesia. Komdigi selalu mengingatkan bahwa judi online adalah penipuan karena hasilnya akan selalu kalah. Pesan kami adalah jangan coba judi online dan segera keluar apabila sudah terjerumus,” ucap M. Harik Nur, selaku Ketua Tim Cyber Grup 9 Komdigi sekaligus narasumber.

Selama sesi FGD, peserta aktif berdiskusi dan bertukar pandangan terkait aktivitas perjudian daring di kalangan mahasiswa. Beberapa topik yang dibahas meliputi upaya pencegahan sejak dini, penguatan regulasi, serta kolaborasi lintas sektor dalam memerangi praktik perjudian daring.

Yasmin, salah satu mahasiswa yang menjadi peserta, mengaku senang karena mendapatkan ilmu dan pengalaman baru terkait perjudian daring dari FGD ini.

“Untuk kesan pastinya seru banget karena disini saya dapat mengetahui dampak dan akibat dari adanya judi online. Selain itu, saya juga mendapatkan pengalaman yang dapat memberikan wawasan baru untuk tidak berurusan dengan judi online,”ucapnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya literasi digital di era modern dan membentuk generasi muda di Jawa Tengah sebagai garda terdepan dalam menciptakan lingkungan digital yang sehat, aman, dan bebas dari praktik perjudian daring.

Penulis/Editor: Ari Nugroho