
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menghadiri Pameran Babad Banyumas yang berlangsung pada tanggal 22-26 Oktober 2025 di Hetero Space, Purwokerto. (Foto: Ari Nugroho)
NEWSBMSTV-Purwokerto. Sebuah pameran seni bertajuk “Pameran Sastra Rupa: Babad Banyumas” digelar di Hetero Space, Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 67 Purwokerto pada 22 Oktober 2025. Pameran ini menampilkan karya dari 30 pelukis Banyumas yang menggambar ulang cerita dalam naskah Babad Banyumas menjadi bentuk lukisan.
Sejumlah pelukis lokal terlibat, di antaranya Aat Putra Petir, Adhi Art, Alip Suroto, Amarun Rustilo, Ari Nugroho, Astuti Gonel, Biola Hitam, Cipto Pratomo, Darminto, Dien Yodha, Hari Yans & Art, Harwanti, Irwanto Adi, Jony Jonte, Khuseri, Listyo Widodo, Mudjiono Neo, Muhammad Widodo, Pupung Purbita, Risna Utami, Setyo Kusnanto, Sinung Rubianto, Supriyadi, Tamas Sudor, Totok Pocong, Yanri Suta, Yhani Nur, Yuli Rinawati, Yuli Wijowati, hingga Zen Ahmad.
Pameran dibuka pada Rabu pukul 14.00 oleh Drs. H. Sadewo Tri Lastiono, MM., Bupati Banyumas, melalui simbolisasi pemotongan pita. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi berkeliling menikmati karya-karya yang dipamerkan, sementara pemandu menjelaskan cerita di balik setiap lukisan.
“Lukisan menceritakan dari awal bahwa ternyata Banyumas merupakan perpaduan dari Majapahit dan Pajang. Setelah Majapahit terusir, sisa kekuatannya kemudian bergabung dengan Pajang hingga akhirnya lahirlah Banyumas dan berkembang menjadi kabupaten,” ujar Drs. H. Sadewo Tri Lastiono, MM., Bupati Banyumas, setelah membuka pameran lukisan.
Selain pameran lukisan, acara ini juga meghadirkan seni performatif yaitu penampilan tari tradisional dan aksi melukis dengan mata tertutup yang keduanya dilakukan oleh para seniman berbakat. Kegiatan ini dihadiri oleh banyak anak muda yang tertarik dengan seni rupa, tradisi sastra Jawa, serta pelestarian identitas budaya Banyumas yang dituangkan dalam medium visual.
Penulis/Editor: Ari Nugroho