Jagongan Film: Ngumpul – Nonton – Ndopok, Hidupkan Tradisi Layar Tancep di Era Digital

Penonton dan sutradara setelah penayangan diskusi film Harmoni pada kamis malam, 30 oktober 2025 di Hompimpaa Land. (Foto : Alsya)

NEWSBMSTV-Purwokerto. Upaya menghadirkan hiburan sekaligus mempererat keakraban warga kembali diwujudkan melalui acara bertajuk “Jagongan Film: Ngumpul – Nonton – Ndopok”, sebuah program pemutaran film ala layar tancep yang diselenggarakan oleh Hompimpaa dengan mengajak masyarakat untuk kembali menikmati suasana nonton bareng di ruang terbuka. Tidak hanya sekadar menonton, acara ini menjadi ruang temu bagi penikmat film lokal, komunitas kreatif, hingga warga sekitar untuk berbagi cerita dan pengalaman dalam suasana santai.

“Jagongan Film adalah ruang pemutaran berbagai jenis film, mulai dari film pendek, film panjang, hingga dokumenter. Film yang kami tayangkan mengangkat beragam isu sosial yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Melalui acara ini, kami berupaya memperkenalkan film lokal kepada penonton yang lebih luas,” ujar Bagas Wisnuardi, ketua panitia.

Kali ini, Jagongan film menggelar acara nonton bareng pada kamis, 30 oktober 2025 pukul 19.30 dengan menayangkan film Harmoni. Harmoni  merupakan film yang menelusuri dua kisah petani dengan latar yang berbeda, namun sama – sama berjuang menjaga keseimbangan hidup di tengah arus perubahan. 

Made, petani rumput laut dari Nusa Lembongan, Bali, tetap teguh mempertahankan usahanya di tengah berbagai tantangan yang ia hadapi. Sementara itu, di wilayah transmigrasi Desa Saritani, Gorontalo, Tuwarno, seorang petani jagung, harus berjuang menghadapi kekeringan parah akibat kemarau berkepanjangan. Melalui kisah keduanya, penonton diajak melihat bagaimana dua petani tersebut tetap berusaha bertahan di tengah situasi krisis yang sama-sama berat.

“Inspirasi pembuatan film ini berangkat dari isu lingkungan, khususnya dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian. Melalui film Harmoni, kami ingin menyampaikan pesan bahwa manusia perlu menjaga dan mencintai alam agar bisa hidup berdampingan secara harmonis dengannya,”ujar sutradara film Harmoni, Yuda Kurniawan.

Selama penayangan, terlihat penonton memperhatikan dengan saksama, menunjukkan ketertarikan pada pesan yang disampaikan film. Setelah film selesai, penonton bertepuk tangan dengan meriah dan acara dilanjut ke sesi diskusi bersama sutradara, Yuda Kurniawan. Diskusi berjalan dengan dinamis dan santai. Para penonton menyampaikan berbagai pertanyaan mendalam kepada sutradara, yang membuka ruang pembahasan lebih luas mengenai tema, alur cerita, serta isu yang diangkat dalam film.

Melalui event Jagongan Film, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengenal dan mengapresiasi film lokal karya anak bangsa. Selain itu, acara ini juga diharapkan dapat memotivasi para pembuat film untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam memajukan industri perfilman Indonesia.

Editor : Ari Nugroho